Al Baqarah ( ayat 151 - 200) - CENDEKIA ULUNG

Al Baqarah ( ayat 151 - 200)

  
(Sapi betina)

(Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang)
Ayat 151-200



كَمَا أَرْسَلْنَا فِيكُمْ رَسُولًا مِّنكُمْ يَتْلُو عَلَيْكُمْ آيَاتِنَا وَيُزَكِّيكُمْ وَيُعَلِّمُكُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُم مَّا لَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُونَ
2.151Terjemahan :

"Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al-Kitab dan Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui." – (QS.2:151)
 ejaan :

Kamaa arsalnaa fiikum rasuulaa minkum yatluu 'alaikum aayaatinaa wayuzakkiikum wayu'allimukumul kitaaba wal hikmata wayu'allimukum maa lam takuunuu ta'lamuun(a)
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
2.152Terjemahan :

"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku." – (QS.2:152)
 ejaan :

Faadzkuruunii adzkurkum waasykuruu lii walaa takfuruun(i)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
2.153Terjemahan :

"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya, Allah beserta orang-orang yang sabar." – (QS.2:153)
 ejaan :

Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuuusta'iinuu bish-shabri wash-shalaati innallaha ma'ash-shaabiriin(a)
وَلَا تَقُولُوا لِمَن يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ ۚ بَلْ أَحْيَاءٌ وَلَٰكِن لَّا تَشْعُرُونَ
2.154Terjemahan :

"Dan janganlah kamu mengatakan, terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah (dalam berjihad), (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup (di akhirat), tetapi kamu tidak menyadari-nya." – (QS.2:154)
 ejaan :

Walaa taquuluu liman yuqtalu fii sabiilillahi amwaatun bal ahyaa-un walakin laa tasy'uruun(a)
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
2.155Terjemahan :

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira, kepada orang-orang yang sabar," – (QS.2:155)
 ejaan :

Walanabluwannakum bisyai-in minal khaufi wal juu'i wanaqshin minal amwaali wal anfusi wats-tsamaraati wabasy-syirish-shaabiriin(a)
الَّذينَ إِذا أَصابَتهُم مُصيبَةٌ قالوا إِنّا لِلَّهِ وَإِنّا إِلَيهِ راجِعونَ
2.156Terjemahan :

"(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: 'Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji'uun'." – (QS.2:156)
 ejaan :

Al-ladziina idzaa ashaabathum mushiibatun qaaluuu innaa lillahi wa-innaa ilaihi raaji'uun(a)
أُولٰئِكَ عَلَيهِم صَلَواتٌ مِن رَبِّهِم وَرَحمَةٌ ۖ وَأُولٰئِكَ هُمُ المُهتَدونَ
2.157Terjemahan :

"Mereka itulah yang mendapatkan keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Rabb-nya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." – (QS.2:157)
 ejaan :

Uula-ika 'alaihim shalawaatun min rabbihim warahmatun wa-uula-ika humul muhtaduun(a)
إِنَّ الصَّفا وَالمَروَةَ مِن شَعائِرِ اللَّهِ ۖ فَمَن حَجَّ البَيتَ أَوِ اعتَمَرَ فَلا جُناحَ عَلَيهِ أَن يَطَّوَّفَ بِهِما ۚ وَمَن تَطَوَّعَ خَيرًا فَإِنَّ اللَّهَ شاكِرٌ عَليمٌ
2.158Terjemahan :

"Sesungguhnya, Shafaa dan Marwa adalah sebagian dari syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i di antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebaikan, dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya, Allah Maha mensyukuri kebaikan, lagi Maha Mengetahui." – (QS.2:158)
 ejaan :

Innash-shafaa wal marwata min sya'aa-irillahi faman hajjal baita awii'tamara falaa junaaha 'alaihi an yath-thau-wafa bihimaa waman tathau-wa'a khairan fa-innallaha syaakirun 'aliimun
إِنَّ الَّذينَ يَكتُمونَ ما أَنزَلنا مِنَ البَيِّناتِ وَالهُدىٰ مِن بَعدِ ما بَيَّنّاهُ لِلنّاسِ فِي الكِتابِ ۙ أُولٰئِكَ يَلعَنُهُمُ اللَّهُ وَيَلعَنُهُمُ اللّاعِنونَ
2.159Terjemahan :

"Sesungguhnya, orang-orang yang menyembunyikan, apa yang telah Kami turunkan, berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknati Allah, dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati," – (QS.2:159)
 ejaan :

Innal-ladziina yaktumuuna maa anzalnaa minal bai-yinaati wal huda min ba'di maa bai-yannaahu li-nnaasi fiil kitaabi uula-ika yal'anuhumullahu wayal'anuhumulaa'inuun(a)
إِلَّا الَّذينَ تابوا وَأَصلَحوا وَبَيَّنوا فَأُولٰئِكَ أَتوبُ عَلَيهِم ۚ وَأَنَا التَّوّابُ الرَّحيمُ
2.160Terjemahan :

"Kecuali mereka yang telah taubat, dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itulah, Aku menerima taubatnya, dan Akulah Yang Maha Penerima taubat, lagi Maha Penyayang." – (QS.2:160)
 ejaan :

Ilaal-ladziina taabuu waashlahuu wabai-yanuu fa-uula-ika atuubu 'alaihim wa-anaattau-waabur-rahiim(u)
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
2.161Terjemahan :

"Sesungguhnya, orang-orang kafir dan mereka yang mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapati laknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya." – (QS.2:161)
 ejaan :

Innal-ladziina kafaruu wamaatuu wahum kuffaarun uula-ika 'alaihim la'natullahi wal malaa-ikati wannaasi ajma'iin(a)
خَالِدِينَ فِيهَا ۖ لَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنْظَرُونَ
2.162Terjemahan :

"Mereka kekal di dalam laknat itu; tidak akan diringankan siksa dari mereka, dan tidak (pula) mereka diberi tangguh." – (QS.2:162)
 ejaan :

Khaalidiina fiihaa laa yukhaffafu 'anhumul 'adzaabu walaa hum yunzharuun(a)
وَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَٰنُ الرَّحِيمُ
2.163Terjemahan :

"Dan Ilah kamu adalah Ilah Yang Maha Esa; Tidak ada Ilah, melainkan Dia, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang." – (QS.2:163)
 ejaan :

Wailahukum ilahun waahidun laa ilaha ilaa huwar-rahmanur-rahiim(u)
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
2.164Terjemahan :

"Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut, membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu, Dia hidupkan bumi, sesudah mati (kering)-nya, dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan." – (QS.2:164)
 ejaan :

Inna fii khalqis-samaawaati wal ardhi waakhtilaafillaili wannahaari wal fulkillatii tajrii fiil bahri bimaa yanfa'unnaasa wamaa anzalallahu minassamaa-i min maa-in faahyaa bihil ardha ba'da mautihaa wabats-tsa fiihaa min kulli daabbatin watashrii-firriyaahi wassahaabil musakh-khari bainassamaa-i wal ardhi li-aayaatin liqaumin ya'qiluun(a)
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ
2.165Terjemahan :

"Dan di antara manusia, ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya, sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman, amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui, ketika mereka melihat siksa (pada Hari Kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksa-Nya, (niscaya mereka menyesal)." – (QS.2:165)
 ejaan :

Waminannaasi man yattakhidzu min duunillahi andaadan yuhibbuunahum kahubbillahi waal-ladziina aamanuu asyaddu hubbal(n)-lillahi walau yaraal-ladziina zhalamuu idz yaraunal 'adzaaba annal quu-wata lillahi jamii'an wa-annallaha syadiidul 'adzaab(i)
إِذْ تَبَرَّأَ الَّذِينَ اتُّبِعُوا مِنَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا وَرَأَوُا الْعَذَابَ وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الْأَسْبَابُ
2.166Terjemahan :

"(Yaitu), ketika orang-orang (tandingan-tandingan) yang diikuti itu, berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan di antara mereka, terputus sama sekali." – (QS.2:166)
 ejaan :

Idz tabarraal-ladziina-attubi'uu minal-ladziina-attaba'uu waraawuul 'adzaaba wataqath-tha'at bihimul asbaab(u)
وَقَالَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا لَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّأَ مِنْهُمْ كَمَا تَبَرَّءُوا مِنَّا ۗ كَذَٰلِكَ يُرِيهِمُ اللَّهُ أَعْمَالَهُمْ حَسَرَاتٍ عَلَيْهِمْ ۖ وَمَا هُمْ بِخَارِجِينَ مِنَ النَّارِ
2.167Terjemahan :

"Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti: 'Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami'. Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya, menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka." – (QS.2:167)
 ejaan :

Waqaalal-ladziina-attaba'uu lau anna lanaa karratan fanatabarraa minhum kamaa tabarrauu minnaa kadzalika yuriihimullahu a'maalahum hasaraatin 'alaihim wamaa hum bikhaarijiina minannaar(i)
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
2.168Terjemahan :

"Hai manusia, makanlah yang halal, lagi baik, dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya, syaitan adalah musuh yang nyata bagimu." – (QS.2:168)
 ejaan :

Yaa ai-yuhaannaasu kuluu mimmaa fiil ardhi halaalan thai-yiban walaa tattabi'uu khuthuwaatisy-syaithaani innahu lakum 'aduu-wun mubiinun
إِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاءِ وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ
2.169Terjemahan :

"Sesungguhnya, syaitan itu hanya menyuruh kamu, berbuat jahat dan keji, dan mengatakan kepada (tentang) Allah, apa yang tidak kamu ketahui." – (QS.2:169)
 ejaan :

Innamaa ya'murukum bissuu-i wal fahsyaa-i wa-an taquuluu 'alallahi maa laa ta'lamuun(a)
وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّبِعُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ قَالُوا بَلْ نَتَّبِعُ مَا أَلْفَيْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا ۗ أَوَلَوْ كَانَ آبَاؤُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ شَيْئًا وَلَا يَهْتَدُونَ
2.170Terjemahan :

"Dan apabila dikatakan kepada mereka: 'Ikutilah, apa yang telah diturunkan Allah'. Mereka menjawab: '(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti, apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami'. (Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu, tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk." – (QS.2:170)
 ejaan :

Wa-idzaa qiila lahumuuttabi'uu maa anzalallahu qaaluuu bal nattabi'u maa alfainaa 'alaihi aabaa-anaa awalau kaana aabaa'uhum laa ya'qiluuna syai-an walaa yahtaduun(a)
وَمَثَلُ الَّذِينَ كَفَرُوا كَمَثَلِ الَّذِي يَنْعِقُ بِمَا لَا يَسْمَعُ إِلَّا دُعَاءً وَنِدَاءً ۚ صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَعْقِلُونَ
2.171Terjemahan :

"Dan perumpamaan (orang yang menyeru) orang-orang kafir, adalah seperti penggembala yang memanggil binatang, yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja. Mereka tuli, bisu dan buta, maka (oleh sebab itu) mereka tidak mengerti." – (QS.2:171)
 ejaan :

Wamatsalul-ladziina kafaruu kamatsalil-ladzii yan'iqu bimaa laa yasma'u ilaa du'aa-an wanidaa-an shummun bukmun 'umyun fahum laa ya'qiluun(a)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
2.172Terjemahan :

"Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rejeki yang baik-baik, yang Kami berikan kepadamu, dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada Allah kamu menyembah." – (QS.2:172)
 ejaan :

Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu kuluu min thai-yibaati maa razaqnaakum waasykuruu lillahi in kuntum ii-yaahu ta'buduun(a)
إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ ۖ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
2.173Terjemahan :

"Sesungguhnya, Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang (yang ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya), sedang ia tidak mengingin-kannya, dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya, Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.2:173)
 ejaan :

Innamaa harrama 'alaikumul maitata waddama walahmal khinziiri wamaa uhilla bihi lighairillahi famaniidhthurra ghaira baaghin walaa 'aadin falaa itsma 'alaihi innallaha ghafuurun rahiimun
إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ الْكِتَابِ وَيَشْتَرُونَ بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا ۙ أُولَٰئِكَ مَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ إِلَّا النَّارَ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
2.174Terjemahan :

"Sesungguhnya, orang-orang yang menyembunyikan, apa-apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al-Kitab, dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya, melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada Hari Kiamat, dan tidak mensucikan mereka, dan bagi mereka siksa yang amat pedih." – (QS.2:174)
 ejaan :

Innal-ladziina yaktumuuna maa anzalallahu minal kitaabi wayasytaruuna bihi tsamanan qaliilaa uula-ika maa ya'kuluuna fii buthuunihim ilaannaara walaa yukallimuhumullahu yaumal qiyaamati walaa yuzakkiihim walahum 'adzaabun aliimun
أُولَٰئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلَالَةَ بِالْهُدَىٰ وَالْعَذَابَ بِالْمَغْفِرَةِ ۚ فَمَا أَصْبَرَهُمْ عَلَى النَّارِ
2.175Terjemahan :

"Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, dan siksa dengan ampunan. Maka alangkah beraninya mereka menentang api neraka!." – (QS.2:175)
 ejaan :

Uula-ikal-ladziinaasy-tarawuudh-dhalaalata bil huda wal 'adzaaba bil maghfirati famaa ashbarahum 'alannaar(i)
ذَٰلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ نَزَّلَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ ۗ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِي الْكِتَابِ لَفِي شِقَاقٍ بَعِيدٍ
2.176Terjemahan :

"Yang demikian itu, adalah karena Allah telah menurunkan Al-Kitab, dengan membawa kebenaran; dan sesungguhnya, orang-orang yang berselisih tentang (kebenaran) Al-Kitab itu, benar-benar dalam penyimpangan yang jauh (dari kebenaran)." – (QS.2:176)
 ejaan :

Dzalika biannallaha nazzalal kitaaba bil haqqi wa-innal-ladziina-akhtalafuu fiil kitaabi lafii syiqaaqin ba'iidin
لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا ۖ وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ ۗ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ
2.177Terjemahan :

"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah Timur dan Barat itu, suatu kebaktian, akan tetapi sesungguhnya, kebaktian itu ialah beriman kepada Allah, Hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan), dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya, apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa." – (QS.2:177)
 ejaan :

Laisal birra an tuwalluu wujuuhakum qibalal masyriqi wal maghribi walakinnal birra man aamana billahi wal yaumi-aakhiri wal malaa-ikati wal kitaabi wannabii-yiina waaatal maala 'ala hubbihi dzawiil qurba wal yataama wal masaakiina waabnassabiili wassaa-iliina wafiirriqaabi waaqaamash-shalaata waaatazzakaata wal muufuuna bi'ahdihim idzaa 'aahaduu wash-shaabiriina fiil ba'saa-i wadh-dharraa-i wahiinal ba'si uula-ikal-ladziina shadaquu wa-uula-ika humul muttaquun(a)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِصَاصُ فِي الْقَتْلَى ۖ الْحُرُّ بِالْحُرِّ وَالْعَبْدُ بِالْعَبْدِ وَالْأُنْثَىٰ بِالْأُنْثَىٰ ۚ فَمَنْ عُفِيَ لَهُ مِنْ أَخِيهِ شَيْءٌ فَاتِّبَاعٌ بِالْمَعْرُوفِ وَأَدَاءٌ إِلَيْهِ بِإِحْسَانٍ ۗ ذَٰلِكَ تَخْفِيفٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَرَحْمَةٌ ۗ فَمَنِ اعْتَدَىٰ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَلَهُ عَذَابٌ أَلِيمٌ
2.178Terjemahan :

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash, berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti, dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diat) kepada yang memberi maaf, dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Rabb-kamu, dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas, sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih." – (QS.2:178)
 ejaan :

Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu kutiba 'alaikumul qishaashu fiil qatlal hurru bil hurri wal 'abdu bil 'abdi wal antsa bil antsa faman 'ufiya lahu min akhiihi syayun faattibaa'un bil ma'ruufi waadaa-un ilaihi biihsaanin dzalika takhfiifun min rabbikum warahmatun famanii'tada ba'da dzalika falahu 'adzaabun aliimun
وَلَكُمْ فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
2.179Terjemahan :

"Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertaqwa." – (QS.2:179)
 ejaan :

Walakum fiil qishaashi hayaatun yaa uuliil albaabi la'allakum tattaquun(a)
كُتِبَ عَلَيْكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ إِنْ تَرَكَ خَيْرًا الْوَصِيَّةُ لِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ بِالْمَعْرُوفِ ۖ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِينَ
2.180Terjemahan :

"Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya, secara ma'ruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertaqwa." – (QS.2:180)
 ejaan :

Kutiba 'alaikum idzaa hadhara ahadakumul mautu in taraka khairanal washii-yatu lilwaalidaini wal aqrabiina bil ma'ruufi haqqan 'alal muttaqiin(a)
فَمَنْ بَدَّلَهُ بَعْدَمَا سَمِعَهُ فَإِنَّمَا إِثْمُهُ عَلَى الَّذِينَ يُبَدِّلُونَهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
2.181Terjemahan :

"Maka barangsiapa yang mengubah wasiat itu, setelah ia mendengarnya, maka sesungguhnya, dosanya adalah bagi orang-orang yang mengubahnya. Sesungguhnya, Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui." – (QS.2:181)
 ejaan :

Faman baddalahu ba'damaa sami'ahu fa-innamaa itsmuhu 'alaal-ladziina yubaddiluunahu innallaha samii'un 'aliimun
فَمَنْ خَافَ مِنْ مُوصٍ جَنَفًا أَوْ إِثْمًا فَأَصْلَحَ بَيْنَهُمْ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
2.182Terjemahan :

"(Akan tetapi) barangsiapa kuatir terhadap orang yang berwasiat itu, berlaku berat sebelah atau berbuat dosa, lalu ia mendamaikan antara mereka, maka tidaklah ada dosanya baginya. Sesungguhnya, Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.2:182)
 ejaan :

Faman khaafa min muushin janafan au itsman faashlaha bainahum falaa itsma 'alaihi innallaha ghafuurun rahiimun
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
2.183Terjemahan :

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa." – (QS.2:183)
 ejaan :

Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu kutiba 'alaikumush-shiyaamu kamaa kutiba 'alaal-ladziina min qablikum la'allakum tattaquun(a)
أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ ۚ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
2.184Terjemahan :

"(yaitu) (berpuasa) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka jika di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan, (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu, pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya, (jika mereka tidak berpuasa, untuk) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebaikan, maka itu lah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui." – (QS.2:184)
 ejaan :

Ai-yaaman ma'duudaatin faman kaana minkum mariidhan au 'ala safarin fa'iddatun min ai-yaamin ukhara wa'alaal-ladziina yuthiiquunahu fidyatun tha'aamu miskiinin faman tathau-wa'a khairan fahuwa khairun lahu wa-an tashuumuu khairun lakum in kuntum ta'lamuun(a)
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
2.185Terjemahan :

"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah pada) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia, dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu, dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan, (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggal-kannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah, atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." – (QS.2:185)
 ejaan :

Syahru ramadhaanal-ladzii unzila fiihil quraanu hudan li-nnaasi wabai-yinaatin minal huda wal furqaani faman syahida minkumusy-syahra falyashumhu waman kaana mariidhan au 'ala safarin fa'iddatun min ai-yaamin ukhara yuriidullahu bikumul yusra walaa yuriidu bikumul 'usra walitukmiluul 'iddata walitukab-biruullaha 'ala maa hadaakum wala'allakum tasykuruun(a)
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
2.186Terjemahan :

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia berdo'a kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." – (QS.2:186)
 ejaan :

Wa-idzaa saalaka 'ibaadii 'annii fa-innii qariibun ujiibu da'wataddaa'i idzaa da'aani falyastajiibuu lii walyu'minuu bii la'allahum yarsyuduun(a)
أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَىٰ نِسَائِكُمْ ۚ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ ۗ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُونَ أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۖ فَالْآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ ۚ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَقْرَبُوهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
2.187Terjemahan :

"Dihalalkan bagi kamu pada malam hari puasa, bercampur dengan istri-istri kamu, mereka itu adalah pakaian, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka, dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah, hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam, (maka) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu (banyak-banyaklah) beri'tikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertaqwa." – (QS.2:187)
 ejaan :

Uhilla lakum lailatash-shiyaamirrafatsu ila nisaa-ikum hunna libaasun lakum wa-antum libaasun lahunna 'alimallahu annakum kuntum takhtaanuuna anfusakum fataaba 'alaikum wa'afaa 'ankum fal-aana baasyiruuhunna waabtaghuu maa kataballahu lakum wakuluu waasyrabuu hatta yatabai-yana lakumul khaithul abyadhu minal khaithil aswadi minal fajri tsumma atimmuush-shiyaama ilallaili walaa tubaasyiruuhunna wa-antum 'aakifuuna fiil masaajidi tilka huduudullahi falaa taqrabuuhaa kadzalika yubai-yinullahu aayaatihi li-nnaasi la'allahum yattaquun(a)
وَلَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوا بِهَا إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا فَرِيقًا مِنْ أَمْوَالِ النَّاسِ بِالْإِثْمِ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
2.188Terjemahan :

"Dan janganlah sebagian kamu, memakan harta sebagian yang lain di antara kamu, dengan jalan yang batil, dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian dari harta benda orang lain itu, dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui." – (QS.2:188)
 ejaan :

Walaa ta'kuluu amwaalakum bainakum bil baathili watudluu bihaa ilal hukkaami lita'kuluu fariiqan min amwaalinnaasi bil-itsmi wa-antum ta'lamuun(a)
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْأَهِلَّةِ ۖ قُلْ هِيَ مَوَاقِيتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ ۗ وَلَيْسَ الْبِرُّ بِأَنْ تَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ ظُهُورِهَا وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنِ اتَّقَىٰ ۗ وَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ أَبْوَابِهَا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
2.189Terjemahan :

"Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: 'Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) haji; Dan bukanlah kebaktian, (jika) memasuki rumah-rumah (ibadah) dari belakangnya, akan tetapi kebaktian itu ialah kebaktian (hanya untuk) orang yang bertaqwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertaqwalah kepada Allah, agar kamu beruntung." – (QS.2:189)
 ejaan :

Yasaluunaka 'anil ahillati qul hiya mawaaqiitu li-nnaasi wal hajji walaisal birru bian ta'tuul buyuuta min zhuhuurihaa walakinnal birra maniittaqa wa'tuul buyuuta min abwaabihaa waattaquullaha la'allakum tuflihuun(a)
وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
2.190Terjemahan :

"Dan perangilah di jalan Allah orang-orang, yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya, Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." – (QS.2:190)
 ejaan :

Waqaatiluu fii sabiilillahil-ladziina yuqaatiluunakum walaa ta'taduu innallaha laa yuhibbul mu'tadiin(a)
وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُمْ مِنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ ۚ وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ ۚ وَلَا تُقَاتِلُوهُمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ حَتَّىٰ يُقَاتِلُوكُمْ فِيهِ ۖ فَإِنْ قَاتَلُوكُمْ فَاقْتُلُوهُمْ ۗ كَذَٰلِكَ جَزَاءُ الْكَافِرِينَ
2.191Terjemahan :

"Dan bunuhlah mereka, di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka, dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir." – (QS.2:191)
 ejaan :

Waaqtuluuhum haitsu tsaqiftumuuhum waakhrijuuhum min haitsu akhrajuukum wal fitnatu asyaddu minal qatli walaa tuqaatiluuhum 'indal masjidil haraami hatta yuqaatiluukum fiihi fa-in qaataluukum faaqtuluuhum kadzalika jazaa-ul kaafiriin(a)
فَإِنِ انْتَهَوْا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
2.192Terjemahan :

"Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.2:192)
 ejaan :

Fa-iniintahau fa-innallaha ghafuurun rahiimun
وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّىٰ لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ لِلَّهِ ۖ فَإِنِ انْتَهَوْا فَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِينَ
2.193Terjemahan :

"Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi, dan (sehingga) agama itu hanya untuk Allah belaka. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim." – (QS.2:193)
 ejaan :

Waqaatiluuhum hatta laa takuuna fitnatun wayakuunaddiinu lillahi fa-iniintahau falaa 'udwaana ilaa 'alazh-zhaalimiin(a)
الشَّهْرُ الْحَرَامُ بِالشَّهْرِ الْحَرَامِ وَالْحُرُمَاتُ قِصَاصٌ ۚ فَمَنِ اعْتَدَىٰ عَلَيْكُمْ فَاعْتَدُوا عَلَيْهِ بِمِثْلِ مَا اعْتَدَىٰ عَلَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
2.194Terjemahan :

"Bulan haram dengan bulan haram, dan pada sesuatu yang patut dihormati, berlaku hukum qishaash. Oleh sebab itu barangsiapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu. Bertaqwalah kepada Allah, dan ketauhilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertaqwa." – (QS.2:194)
 ejaan :

Asy-syahrul haraamu bisy-syahril haraami wal hurumaatu qishaashun famanii'tada 'alaikum faa'taduu 'alaihi bimitsli maaa'tada 'alaikum waattaquullaha waa'lamuu annallaha ma'al muttaqiin(a)
وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
2.195Terjemahan :

"Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik." – (QS.2:195)
 ejaan :

Wa-anfiquu fii sabiilillahi walaa tulquu biaidiikum ilattahlukati waahsinuu innallaha yuhibbul muhsiniin(a)
وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ ۚ فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۖ وَلَا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّىٰ يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ بِهِ أَذًى مِنْ رَأْسِهِ فَفِدْيَةٌ مِنْ صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ ۚ فَإِذَا أَمِنْتُمْ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۚ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ ۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ۗ ذَٰلِكَ لِمَنْ لَمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
2.196Terjemahan :

"Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah, karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai ke tempat penyembelih-annya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya, (lalu ia batal bercukur), maka wajiblah atasnya ber-fidyah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan Umrah, sebelum Haji (di dalam bulan Haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji, dan tujuh hari (lagi), apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah), bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertaqwalah kepada Allah, dan ketauhilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya." – (QS.2:196)
 ejaan :

Waatimmuul hajja wal 'umrata lillahi fa-in uhshirtum famaaastaisara minal hadyi walaa tahliquu ruuusakum hatta yablughal hadyu mahillahu faman kaana minkum mariidhan au bihi adzan min ra'sihi fafidyatun min shiyaamin au shadaqatin au nusukin fa-idzaa amintum faman tamatta'a bil 'umrati ilal hajji famaaastaisara minal hadyi faman lam yajid fashiyaamu tsalaatsati ai-yaamin fiil hajji wasab'atin idzaa raja'tum tilka 'asyaratun kaamilatun dzalika liman lam yakun ahluhu haadhiriil masjidil haraami waattaquullaha waa'lamuu annallaha syadiidul 'iqaab(i)
الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ ۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ ۗ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ ۚ وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ
2.197Terjemahan :

"(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu, akan mengerjakan Haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya, sebaik-baik bekal adalah taqwa, dan bertaqwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal." – (QS.2:197)
 ejaan :

Al-hajju asyhurun ma'luumaatun faman faradha fiihinnal hajja falaa rafatsa walaa fusuuqa walaa jidaala fiil hajji wamaa taf'aluu min khairin ya'lamhullahu watazau-waduu fa-inna khairazzaadittaqwa waattaquuni yaa uuliil albaab(i)
لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَبْتَغُوا فَضْلًا مِنْ رَبِّكُمْ ۚ فَإِذَا أَفَضْتُمْ مِنْ عَرَفَاتٍ فَاذْكُرُوا اللَّهَ عِنْدَ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ ۖ وَاذْكُرُوهُ كَمَا هَدَاكُمْ وَإِنْ كُنْتُمْ مِنْ قَبْلِهِ لَمِنَ الضَّالِّينَ
2.198Terjemahan :

"Tidak ada dosa bagimu mencari karunia dari Rabb-mu. Maka apabila kamu telah bertolak dari 'Arafat, berzikirlah kepada Allah di Masy'aril haram. Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah, sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya, kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat." – (QS.2:198)
 ejaan :

Laisa 'alaikum junaahun an tabtaghuu fadhlaa min rabbikum fa-idzaa afadhtum min 'arafaatin faadzkuruullaha 'indal masy'aril haraami waadzkuruuhu kamaa hadaakum wa-in kuntum min qablihi laminadh-dhaalliin(a)
ثُمَّ أَفِيضُوا مِنْ حَيْثُ أَفَاضَ النَّاسُ وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
2.199Terjemahan :

"Kemudian bertolaklah kamu, dari tempat bertolaknya orang-orang banyak ('Arafat), dan mohonlah ampun kepada Allah; sesungguhnya, Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.2:199)
 ejaan :

Tsumma afiidhuu min haitsu afaadhannaasu waastaghfiruullaha innallaha ghafuurun rahiimun
فَإِذَا قَضَيْتُمْ مَنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا ۗ فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ
1.200Terjemahan :

"Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berzikirlah (dengan menyebut) Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang berdo'a: 'Ya Rabb-kami, berilah kami kebaikan di dunia', dan tiadalah baginya bagian (yang menyenangkan) di akhirat." – (QS.2:200)
 ejaan :

Fa-idzaa qadhaitum manaasikakum faadzkuruullaha kadzikrikum aabaa-akum au asyadda dzikran faminannaasi man yaquulu rabbanaa aatinaa fiiddunyaa wamaa lahu fii-aakhirati min khalaaqin

Komentar Kami Moderasi Penuh