Tata cara shalat sunnah dhuha. Artikel ini kelanjutan dari sebelumnya (baca: pengertian, keutamaan, dan manfaat shalat dhuha -- Mengenai tata cara, tidak lah berbeda dengan shalat-shalat sunnah lainnya, yang membedakan hanya pada waktu dan jumlah rakaatnya..
berikut tata cara shalat dhuha.
berikut tata cara shalat dhuha.
“Dari Ummu Hani bahwa Rasulullah SAW shalat dhuha 8 rakaat dan bersalam tiap dua rakaat.” (HR Abu Daud)
“Dari Zaid bin Arqam ra. Berkata,”Nabi SAW keluar ke penduduk Quba dan mereka sedang shalat dhuha‘. Beliau bersabda,?Shalat awwabin (duha‘) berakhir hingga panas menyengat (tengah hari).” (HR Ahmad Muslim dan Tirmidzi)
Shalat Dhuha minimal dua rakaat dan maksimal duabelas rakaat, dilakukan secara Munfarid (tidak berjamaah), caranya sebagai berikut :
1. Berniat
2. Membaca doa Iftitah - hanya di rakaat pertama-
3. Membaca surat al Fatihah
4. Membaca satu surat dalam Alquran.
5. Ruku’ dan membaca tasbih tiga kali
6. I’tidal dan membaca bacaannya
7. Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali
8. Duduk di antara dua sujud dan membaca bacaanya
9. Sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali
10. Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara diatas kecuali baca iftitah , kemudian Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali.
Rakaat-rakaat selanjutnya dilakukan sama seperti contoh di atas. tetap lakukan caranya, dari berniat sampai salam dua kali.
perlu di perhatikan :
- Niat tak harus di lafadzkan, cukup dengan hati, maka itu sudah dinyatakan sebagai niat.
- Apabila dirakaat pertama tidak membaca surat Asy-Syams dan rakaat kedua tidak membaca surat Ad-Duha tidak apa-apa, sah-sah saja. Namun akan lebih baik jika mengerjakan salat dhuha sesuai tuntutan.
- dua rakaat satu salam, lakukan 2 rakaat atau sampai 12 rakaat,
- bisa dilakukan secara berjamaah, akan tetapi tidak secara rutin dan hanya sebagai pembelajaran, Insha Allah
- perihal doa, berdoalah meminta rezki kepada Allah dengan suara lembut dan rasa penhambaan kepada Allah Subhana wa ta'ala
demikian tata cara shalat sunnah dhuha dalam islam
semoga bermanfaat, wa'llahu a'lam
“Dari Zaid bin Arqam ra. Berkata,”Nabi SAW keluar ke penduduk Quba dan mereka sedang shalat dhuha‘. Beliau bersabda,?Shalat awwabin (duha‘) berakhir hingga panas menyengat (tengah hari).” (HR Ahmad Muslim dan Tirmidzi)
Shalat Dhuha minimal dua rakaat dan maksimal duabelas rakaat, dilakukan secara Munfarid (tidak berjamaah), caranya sebagai berikut :
1. Berniat
2. Membaca doa Iftitah - hanya di rakaat pertama-
3. Membaca surat al Fatihah
4. Membaca satu surat dalam Alquran.
5. Ruku’ dan membaca tasbih tiga kali
6. I’tidal dan membaca bacaannya
7. Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali
8. Duduk di antara dua sujud dan membaca bacaanya
9. Sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali
10. Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara diatas kecuali baca iftitah , kemudian Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali.
Rakaat-rakaat selanjutnya dilakukan sama seperti contoh di atas. tetap lakukan caranya, dari berniat sampai salam dua kali.
perlu di perhatikan :
- Niat tak harus di lafadzkan, cukup dengan hati, maka itu sudah dinyatakan sebagai niat.
- Apabila dirakaat pertama tidak membaca surat Asy-Syams dan rakaat kedua tidak membaca surat Ad-Duha tidak apa-apa, sah-sah saja. Namun akan lebih baik jika mengerjakan salat dhuha sesuai tuntutan.
- dua rakaat satu salam, lakukan 2 rakaat atau sampai 12 rakaat,
- bisa dilakukan secara berjamaah, akan tetapi tidak secara rutin dan hanya sebagai pembelajaran, Insha Allah
- perihal doa, berdoalah meminta rezki kepada Allah dengan suara lembut dan rasa penhambaan kepada Allah Subhana wa ta'ala
demikian tata cara shalat sunnah dhuha dalam islam
semoga bermanfaat, wa'llahu a'lam
Komentar Kami Moderasi Penuh