(Sapi betina)
|
(Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang)
Ayat 201-250
Ayat 201-250
وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
| ||
2.201 | Terjemahan : "Dan di antara mereka ada orang yang berdo'a: 'Ya Rabb-kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka'." – (QS.2:201) | ejaan : Waminhum man yaquulu rabbanaa aatinaa fiiddunyaa hasanatan wafii-aakhirati hasanatan waqinaa 'adzaabannaar(i) |
أُولَٰئِكَ لَهُمْ نَصِيبٌ مِمَّا كَسَبُوا ۚ وَاللَّهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ
| ||
2.202 | Terjemahan : "Mereka itulah orang-orang yang mendapat bagian, dari apa yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya." – (QS.2:202) | ejaan : Uula-ika lahum nashiibun mimmaa kasabuu wallahu sarii'ul hisaab(i) |
وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ تَعَجَّلَ فِي يَوْمَيْنِ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ وَمَنْ تَأَخَّرَ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ لِمَنِ اتَّقَىٰ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
| ||
2.203 | Terjemahan : "Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang. Barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina), sesudah dua hari, maka tiada dosa baginya. Dan barangsiapa yang ingin menangguhkan (keberangkat-annya dari dua hari itu), maka tidak ada dosa pula baginya, bagi orang yang bertaqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah dan ketauhilah, bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nya." – (QS.2:203) | ejaan : Waadzkuruullaha fii ai-yaamin ma'duudaatin faman ta'ajjala fii yaumaini falaa itsma 'alaihi waman taakh-khara falaa itsma 'alaihi limaniittaqa waattaquullaha waa'lamuu annakum ilaihi tuhsyaruun(a) |
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُعْجِبُكَ قَوْلُهُ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيُشْهِدُ اللَّهَ عَلَىٰ مَا فِي قَلْبِهِ وَهُوَ أَلَدُّ الْخِصَامِ
| ||
2.204 | Terjemahan : "Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksi-kannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras." – (QS.2:204) | ejaan : Waminannaasi man yu'jibuka qauluhu fiil hayaatiddunyaa wayusyhidullaha 'ala maa fii qalbihi wahuwa aladdul khishaam(i) |
وَإِذَا تَوَلَّىٰ سَعَىٰ فِي الْأَرْضِ لِيُفْسِدَ فِيهَا وَيُهْلِكَ الْحَرْثَ وَالنَّسْلَ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الْفَسَادَ
| ||
2.205 | Terjemahan : "Dan apabila ia berpaling (dari mukamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanaman-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan." – (QS.2:205) | ejaan : Wa-idzaa tawalla sa'a fiil ardhi liyufsida fiihaa wayuhlikal hartsa wannasla wallahu laa yuhibbul fasaad(a) |
وَإِذَا قِيلَ لَهُ اتَّقِ اللَّهَ أَخَذَتْهُ الْعِزَّةُ بِالْإِثْمِ ۚ فَحَسْبُهُ جَهَنَّمُ ۚ وَلَبِئْسَ الْمِهَادُ
| ||
2.206 | Terjemahan : "Dan apabila dikatakan kepadanya: 'Bertaqwalah kepada Allah', bangkitlah kesombongannya, yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahanam. Dan sungguh neraka Jahanam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya." – (QS.2:206) | ejaan : Wa-idzaa qiila lahuuttaqillaha akhadzathul 'izzatu bil-itsmi fahasbuhu jahannamu walabi-asal mihaad(u) |
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ
| ||
2.207 | Terjemahan : "Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya, karena mencari keredhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya." – (QS.2:207) | ejaan : Waminannaasi man yasyrii nafsahuubtighaa-a mardhaatillahi wallahu rauufun bil 'ibaad(i) |
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
| ||
2.208 | Terjemahan : "Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya, syaitan itu musuh yang nyata bagimu." – (QS.2:208) | ejaan : Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuuudkhuluu fiissilmi kaaffatan walaa tattabi'uu khuthuwaatisy-syaithaani innahu lakum 'aduu-wun mubiinun |
فَإِنْ زَلَلْتُمْ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْكُمُ الْبَيِّنَاتُ فَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
| ||
2.209 | Terjemahan : "Tetapi jika kamu menyimpang (dari jalan Allah), sesudah datang kepada kamu bukti-bukti kebenaran, maka ketahuilah, bahwasanya Allah Maha Perkasa, lagi Maha Bijaksana." – (QS.2:209) | ejaan : Fa-in zalaltum min ba'di maa jaa-atkumul bai-yinaatu faa'lamuu annallaha 'aziizun hakiimun |
هَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا أَنْ يَأْتِيَهُمُ اللَّهُ فِي ظُلَلٍ مِنَ الْغَمَامِ وَالْمَلَائِكَةُ وَقُضِيَ الْأَمْرُ ۚ وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الْأُمُورُ
| ||
2.210 | Terjemahan : "Tiada yang mereka nanti-nantikan (pada hari Kiamat), melainkan datangnya (siksa) Allah, dalam naungan awan dan malaikat, dan diputuskanlah perkaranya. Dan hanya kepada Allah dikembalikan segala urusan." – (QS.2:210) | ejaan : Hal yanzhuruuna ilaa an ya'tiyahumullahu fii zhulalin minal ghamaami wal malaa-ikatu waqudhiyal amru wailallahi turja'ul amuur(u) |
سَلْ بَنِي إِسْرَائِيلَ كَمْ آتَيْنَاهُمْ مِنْ آيَةٍ بَيِّنَةٍ ۗ وَمَنْ يُبَدِّلْ نِعْمَةَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُ فَإِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
| ||
2.211 | Terjemahan : "Tanyakanlah kepada Bani Israil: 'Berapa banyaknya tanda-tanda (kebenaran) yang nyata, yang telah Kami berikan kepada mereka'. Dan barangsiapa yang menukar nikmat Allah setelah datang nikmat itu kepadanya, maka sesungguhnya, Allah sangat keras siksa-Nya." – (QS.2:211) | ejaan : Sal banii israa-iila kam aatainaahum min aayatin bai-yinatin waman yubaddil ni'matallahi min ba'di maa jaa-athu fa-innallaha syadiidul 'iqaab(i) |
زُيِّنَ لِلَّذِينَ كَفَرُوا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَيَسْخَرُونَ مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا ۘ وَالَّذِينَ اتَّقَوْا فَوْقَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ وَاللَّهُ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
| ||
2.212 | Terjemahan : "Kehidupan dunia dijadikan indah, dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertaqwa itu, lebih mulia daripada mereka di hari Kiamat. Dan Allah memberi rejeki, kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya, tanpa batas." – (QS.2:212) | ejaan : Zui-yina lil-ladziina kafaruul hayaatud-dunyaa wayaskharuuna minal-ladziina aamanuu waal-ladziina-attaqau fauqahum yaumal qiyaamati wallahu yarzuqu man yasyaa-u bighairi hisaabin |
كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللَّهُ النَّبِيِّينَ مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ وَأَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ ۚ وَمَا اخْتَلَفَ فِيهِ إِلَّا الَّذِينَ أُوتُوهُ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ ۖ فَهَدَى اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِهِ ۗ وَاللَّهُ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
| ||
2.213 | Terjemahan : "Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi khabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu, melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran, tentang hal yang mereka perselisihkan itu, dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya, kepada jalan yang lurus." – (QS.2:213) | ejaan : Kaanannaasu ummatan waahidatan faba'atsallahunnabii-yiina mubasy-syiriina wamundziriina wa-anzala ma'ahumul kitaaba bil haqqi liyahkuma bainannaasi fiimaaakhtalafuu fiihi wamaaakhtalafa fiihi ilaal-ladziina uutuuhu min ba'di maa jaa-athumul bai-yinaatu baghyan bainahum fahadallahul-ladziina aamanuu limaaakhtalafuu fiihi minal haqqi biidznihi wallahu yahdii man yasyaa-u ila shiraathin mustaqiimin |
أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۖ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّىٰ يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَىٰ نَصْرُ اللَّهِ ۗ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ
| ||
2.214 | Terjemahan : "Apakah kamu mengira, bahwa kamu akan masuk surga?, padahal belum datang kepadamu (cobaan), sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan), sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: 'Bilakah datangnya pertolongan Allah'. Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat." – (QS.2:214) | ejaan : Am hasibtum an tadkhuluul jannata walammaa ya'tikum matsalul-ladziina khalau min qablikum massathumul ba'saa-u wadh-dharraa-u wazulziluu hatta yaquularrasuulu waal-ladziina aamanuu ma'ahu mata nashrullahi alaa inna nashrallahi qariibun |
يَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ ۖ قُلْ مَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ
| ||
2.215 | Terjemahan : "Mereka bertanya kepadamu, tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: 'Apa saja harta yang kamu nafkahkan, hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan'. Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui-nya." – (QS.2:215) | ejaan : Yasaluunaka maadzaa yunfiquuna qul maa anfaqtum min khairin falilwaalidaini wal aqrabiina wal yataama wal masaakiini waabnissabiili wamaa taf'aluu min khairin fa-innallaha bihi 'aliimun |
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
| ||
2.216 | Terjemahan : "Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." – (QS.2:216) | ejaan : Kutiba 'alaikumul qitaalu wahuwa kurhun lakum wa'asa an takrahuu syai-an wahuwa khairun lakum wa'asa an tuhibbuu syai-an wahuwa syarrun lakum wallahu ya'lamu wa-antum laa ta'lamuun(a) |
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ ۖ قُلْ قِتَالٌ فِيهِ كَبِيرٌ ۖ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَكُفْرٌ بِهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَإِخْرَاجُ أَهْلِهِ مِنْهُ أَكْبَرُ عِنْدَ اللَّهِ ۚ وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ ۗ وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّىٰ يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا ۚ وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَٰئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۖ وَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
| ||
2.217 | Terjemahan : "Mereka bertanya tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: 'Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidil Haram dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) dari pada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya." – (QS.2:217) | ejaan : Yasaluunaka 'anisy-syahril haraami qitaalin fiihi qul qitaalun fiihi kabiirun washaddun 'an sabiilillahi wakufrun bihi wal masjidil haraami waikhraaju ahlihi minhu akbaru 'indallahi wal fitnatu akbaru minal qatli walaa yazaaluuna yuqaatiluunakum hatta yarudduukum 'an diinikum iniistathaa'uu waman yartadid minkum 'an diinihi fayamut wahuwa kaafirun fa-uula-ika habithat a'maaluhum fiiddunyaa wal-aakhirati wa-uula-ika ashhaabunnaari hum fiihaa khaaliduun(a) |
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَٰئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
| ||
2.218 | Terjemahan : "Sesungguhnya, orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah, dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.2:218) | ejaan : Innal-ladziina aamanuu waal-ladziina haajaruu wajaahaduu fii sabiilillahi uula-ika yarjuuna rahmatallahi wallahu ghafuurun rahiimun |
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ ۖ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا ۗ وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ
| ||
2.219 | Terjemahan : "Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: 'Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya'. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: 'Yang lebih dari keperluan'. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir," – (QS.2:219) | ejaan : Yasaluunaka 'anil khamri wal maisiri qul fiihimaa itsmun kabiirun wamanaafi'u li-nnaasi waitsmuhumaa akbaru min naf'ihimaa wayasaluunaka maadzaa yunfiquuna qulil 'afwa kadzalika yubai-yinullahu lakumuaayaati la'allakum tatafakkaruun(a) |
فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۗ وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْيَتَامَىٰ ۖ قُلْ إِصْلَاحٌ لَهُمْ خَيْرٌ ۖ وَإِنْ تُخَالِطُوهُمْ فَإِخْوَانُكُمْ ۚ وَاللَّهُ يَعْلَمُ الْمُفْسِدَ مِنَ الْمُصْلِحِ ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَأَعْنَتَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
| ||
2.220 | Terjemahan : "tentang dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah: 'Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu menggauli mereka, maka (anggaplah) mereka adalah saudaramu (sendiri)', dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan, dari yang mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya, Allah Maha Perkasa, lagi Maha Bijaksana." – (QS.2:220) | ejaan : Fiiddunyaa wal-aakhirati wayasaluunaka 'anil yataama qul ishlaahun lahum khairun wa-in tukhaalithuuhum faikhwaanukum wallahu ya'lamul mufsida minal mushlihi walau syaa-allahu a'natakum innallaha 'aziizun hakiimun |
وَلَا تَنْكِحُوا الْمُشْرِكَاتِ حَتَّىٰ يُؤْمِنَّ ۚ وَلَأَمَةٌ مُؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكَةٍ وَلَوْ أَعْجَبَتْكُمْ ۗ وَلَا تُنْكِحُوا الْمُشْرِكِينَ حَتَّىٰ يُؤْمِنُوا ۚ وَلَعَبْدٌ مُؤْمِنٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكٍ وَلَوْ أَعْجَبَكُمْ ۗ أُولَٰئِكَ يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ ۖ وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى الْجَنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِإِذْنِهِ ۖ وَيُبَيِّنُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ
| ||
2.221 | Terjemahan : "Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya, wanita budak yang Mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik, (dengan wanita-wanita Mukmin), sebelum mereka beriman. Sesungguhnya, budak yang Mukmin lebih baik dari orang-orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan, dengan ijin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia, supaya mereka mengambil pelajaran." – (QS.2:221) | ejaan : Walaa tankihuul musyrikaati hatta yu'minna wal-amatun mu'minatun khairun min musyrikatin walau a'jabatkum walaa tunkihuul musyrikiina hatta yu'minuu wala'abdun mu'minun khairun min musyrikin walau a'jabakum uula-ika yad'uuna ilannaari wallahu yad'uu ilal jannati wal maghfirati biidznihi wayubai-yinu aayaatihi li-nnaasi la'allahum yatadzakkaruun(a) |
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ ۖ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ ۖ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ ۖ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
| ||
2.222 | Terjemahan : "Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: 'Haid itu adalah suatu kotoran'. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu, di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya, Allah menyukai orang-orang yang taubat, dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." – (QS.2:222) | ejaan : Wayasaluunaka 'anil mahiidhi qul huwa adzan faa'taziluunnisaa-a fiil mahiidhi walaa taqrabuuhunna hatta yathhurna fa-idzaa tathahharna fa'tuuhunna min haitsu amarakumullahu innallaha yuhibbuttau-waabiina wayuhibbul mutathahhiriin(a) |
نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّىٰ شِئْتُمْ ۖ وَقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ مُلَاقُوهُ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ
| ||
2.223 | Terjemahan : "Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanam-mu itu, bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertaqwalah kepada Allah, dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah khabar gembira (kepada) orang-orang yang beriman." – (QS.2:223) | ejaan : Nisaa'ukum hartsun lakum fa'tuu hartsakum anna syi-atum waqaddimuu anfusikum waattaquullaha waa'lamuu annakum mulaaquuhu wabasy-syiril mu'miniin(a) |
وَلَا تَجْعَلُوا اللَّهَ عُرْضَةً لِأَيْمَانِكُمْ أَنْ تَبَرُّوا وَتَتَّقُوا وَتُصْلِحُوا بَيْنَ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
| ||
2.224 | Terjemahan : "Janganlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu, sebagai penghalang untuk berbuat kebaikan, bertaqwa dan mengadakan ishlah di antara manusia. Dan Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui." – (QS.2:224) | ejaan : Walaa taj'aluullaha 'urdhatan aimaanikum an tabarruu watattaquu watushlihuu bainannaasi wallahu samii'un 'aliimun |
لَا يُؤَاخِذُكُمُ اللَّهُ بِاللَّغْوِ فِي أَيْمَانِكُمْ وَلَٰكِنْ يُؤَاخِذُكُمْ بِمَا كَسَبَتْ قُلُوبُكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ حَلِيمٌ
| ||
2.225 | Terjemahan : "Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Allah menghukum kamu disebabkan (sumpahmu) yang disengaja (untuk bersumpah) oleh hatimu. Dan Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyantun." – (QS.2:225) | ejaan : |
لِلَّذِينَ يُؤْلُونَ مِنْ نِسَائِهِمْ تَرَبُّصُ أَرْبَعَةِ أَشْهُرٍ ۖ فَإِنْ فَاءُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
| ||
2.226 | Terjemahan : "Kepada orang-orang yang meng-ilaa' istrinya, diberi tangguh empat bulan (lamanya). Kemudian jika mereka kembali (kepada istrinya), maka sesungguhnya, Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.2:226) | ejaan : Lil-ladziina yu'luuna min nisaa-ihim tarabbushu arba'ati asyhurin fa-in faa-uu fa-innallaha ghafuurun rahiimun |
وَإِنْ عَزَمُوا الطَّلَاقَ فَإِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
| ||
2.227 | Terjemahan : "Dan jika mereka ber'azam (bertetap hati untuk) talak, maka sesungguhnya, Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui." – (QS.2:227) | ejaan : Wa-in 'azamuuth-thalaaqa fa-innallaha samii'un 'aliimun |
وَالْمُطَلَّقَاتُ يَتَرَبَّصْنَ بِأَنْفُسِهِنَّ ثَلَاثَةَ قُرُوءٍ ۚ وَلَا يَحِلُّ لَهُنَّ أَنْ يَكْتُمْنَ مَا خَلَقَ اللَّهُ فِي أَرْحَامِهِنَّ إِنْ كُنَّ يُؤْمِنَّ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ وَبُعُولَتُهُنَّ أَحَقُّ بِرَدِّهِنَّ فِي ذَٰلِكَ إِنْ أَرَادُوا إِصْلَاحًا ۚ وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
| ||
2.228 | Terjemahan : "Wanita-wanita yang ditalak, hendaklah menahan diri (menunggu selama) tiga kali quru'. Tidak boleh mereka menyembunyikan, apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujuknya, dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) itu menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang, dengan kewajibannya, menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya. Dan Allah Maha Perkasa, lagi Maha Bijaksana." – (QS.2:228) | ejaan : Wal muthallaqaatu yatarabbashna bianfusihinna tsalaatsata quruu-in walaa yahillu lahunna an yaktumna maa khalaqallahu fii arhaamihinna in kunna yu'minna billahi wal yaumi-aakhiri wabu'uulatuhunna ahaqqu biraddihinna fii dzalika in araaduu ishlaahan walahunna mitslul-ladzii 'alaihinna bil ma'ruufi wali-rrijaali 'alaihinna darajatun wallahu 'aziizun hakiimun |
الطَّلَاقُ مَرَّتَانِ ۖ فَإِمْسَاكٌ بِمَعْرُوفٍ أَوْ تَسْرِيحٌ بِإِحْسَانٍ ۗ وَلَا يَحِلُّ لَكُمْ أَنْ تَأْخُذُوا مِمَّا آتَيْتُمُوهُنَّ شَيْئًا إِلَّا أَنْ يَخَافَا أَلَّا يُقِيمَا حُدُودَ اللَّهِ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا يُقِيمَا حُدُودَ اللَّهِ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا فِيمَا افْتَدَتْ بِهِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَعْتَدُوهَا ۚ وَمَنْ يَتَعَدَّ حُدُودَ اللَّهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
| ||
2.229 | Terjemahan : "Talak (yang dapat dirujuk) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi, dengan cara yang ma'ruf, atau menceraikan dengan cara yang baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali, sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya kuatir, tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Jika kamu kuatir, bahwa keduanya (suami-istri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya, tentang bayaran yang diberikan oleh istri, untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah, mereka itulah orang-orang yang zalim." – (QS.2:229) | ejaan : Ath-thalaaqu marrataani faimsaakun bima'ruufin au tasriihun biihsaanin walaa yahillu lakum an ta'khudzuu mimmaa aataitumuuhunna syai-an ilaa an yakhaafaa alaa yuqiimaa huduudallahi fa-in khiftum alaa yuqiimaa huduudallahi falaa junaaha 'alaihimaa fiimaaaftadat bihi tilka huduudullahi falaa ta'taduuhaa waman yata'adda huduudallahi fa-uula-ika humuzh-zhaalimuun(a) |
فَإِنْ طَلَّقَهَا فَلَا تَحِلُّ لَهُ مِنْ بَعْدُ حَتَّىٰ تَنْكِحَ زَوْجًا غَيْرَهُ ۗ فَإِنْ طَلَّقَهَا فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا أَنْ يَتَرَاجَعَا إِنْ ظَنَّا أَنْ يُقِيمَا حُدُودَ اللَّهِ ۗ وَتِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ يُبَيِّنُهَا لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
| ||
2.230 | Terjemahan : "Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua), maka perempuan itu tidak halal lagi baginya, hingga dia kawin dengan suami yang lain. Kemudian jika suami yang lain itu menceraikannya, maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama dan istri) untuk kawin kembali, jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Itulah hukum-hukum Allah, diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui." – (QS.2:230) | ejaan : Fa-in thallaqahaa falaa tahillu lahu min ba'du hatta tankiha zaujan ghairahu fa-in thallaqahaa falaa junaaha 'alaihimaa an yataraaja'aa in zhannaa an yuqiimaa huduudallahi watilka huduudullahi yubai-yinuhaa liqaumin ya'lamuun(a) |
وَإِذَا طَلَّقْتُمُ النِّسَاءَ فَبَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمْسِكُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ أَوْ سَرِّحُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ ۚ وَلَا تُمْسِكُوهُنَّ ضِرَارًا لِتَعْتَدُوا ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَهُ ۚ وَلَا تَتَّخِذُوا آيَاتِ اللَّهِ هُزُوًا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَمَا أَنْزَلَ عَلَيْكُمْ مِنَ الْكِتَابِ وَالْحِكْمَةِ يَعِظُكُمْ بِهِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
| ||
2.231 | Terjemahan : "Apabila kamu mentalak istri-istrimu, lalu mereka mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan cara yang ma'ruf, atau ceraikanlah mereka dengan cara yang ma'ruf (pula). Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan, karena dengan demikian kamu menganiaya mereka. Barangsiapa berbuat demikian, maka sungguh ia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah permainan, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu, yaitu Al-Kitab dan Al-Hikmah. Allah memberi pengajaran kepadamu, dengan apa yang diturunkan-Nya itu. Dan bertaqwalah kepada Allah, serta ketahuilah bahwasanya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." – (QS.2:231) | ejaan : Wa-idzaa thallaqtumunnisaa-a fabalaghna ajalahunna faamsikuuhunna bima'ruufin au sarrihuuhunna bima'ruufin walaa tumsikuuhunna dhiraaran lita'taduu waman yaf'al dzalika faqad zhalama nafsahu walaa tattakhidzuu aayaatillahi huzuwan waadzkuruu ni'matallahi 'alaikum wamaa anzala 'alaikum minal kitaabi wal hikmati ya'izhukum bihi waattaquullaha waa'lamuu annallaha bikulli syai-in 'aliimun |
وَإِذَا طَلَّقْتُمُ النِّسَاءَ فَبَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَلَا تَعْضُلُوهُنَّ أَنْ يَنْكِحْنَ أَزْوَاجَهُنَّ إِذَا تَرَاضَوْا بَيْنَهُمْ بِالْمَعْرُوفِ ۗ ذَٰلِكَ يُوعَظُ بِهِ مَنْ كَانَ مِنْكُمْ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۗ ذَٰلِكُمْ أَزْكَىٰ لَكُمْ وَأَطْهَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
| ||
2.232 | Terjemahan : "Apabila kamu mentalak istri-istrimu, lalu habis iddahnya, maka janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka, (untuk) kawin lagi dengan bakal suaminya, apabila telah terdapat kerelaan di antara mereka, dengan cara yang ma'ruf. Itulah yang dinasehatkan kepada orang-orang yang beriman di antara kamu, kepada Allah dan hari kemudian. Itu lebih baik bagimu dan lebih suci. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." – (QS.2:232) | ejaan : Wa-idzaa thallaqtumunnisaa-a fabalaghna ajalahunna falaa ta'dhuluuhunna an yankihna azwaajahunna idzaa taraadhau bainahum bil ma'ruufi dzalika yuu'azhu bihi man kaana minkum yu'minu billahi wal yaumi-aakhiri dzalikum azka lakum waathharu wallahu ya'lamu wa-antum laa ta'lamuun(a) |
وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ أَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ ۖ لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يُتِمَّ الرَّضَاعَةَ ۚ وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا تُضَارَّ وَالِدَةٌ بِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُودٌ لَهُ بِوَلَدِهِ ۚ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذَٰلِكَ ۗ فَإِنْ أَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا ۗ وَإِنْ أَرَدْتُمْ أَنْ تَسْتَرْضِعُوا أَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِذَا سَلَّمْتُمْ مَا آتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوفِ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
| ||
2.233 | Terjemahan : "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan persusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu, dengan cara yang ma'ruf. Seseorang tidak dibebani, melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya, dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun), dengan kerelaan keduanya dan (melalui) permusyawa-ratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu, bila kamu memberikan pembayaran, menurut yang patut. Bertaqwalah kamu kepada Allah, dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat, apa yang kamu kerjakan." – (QS.2:233) | ejaan : Wal waalidaatu yurdhi'na aulaadahunna haulaini kaamilaini liman araada an yutimmarradhaa'ata wa'alal mauluudi lahu rizquhunna wakiswatuhunna bil ma'ruufi laa tukallafu nafsun ilaa wus'ahaa laa tudhaarra waalidatun biwaladihaa walaa mauluudun lahu biwaladihi wa'alal waaritsi mitslu dzalika fa-in araadaa fishaaalan 'an taraadhin minhumaa watasyaawurin falaa junaaha 'alaihimaa wa-in aradtum an tastardhi'uu aulaadakum falaa junaaha 'alaikum idzaa sallamtum maa aataitum bil ma'ruufi waattaquullaha waa'lamuu annallaha bimaa ta'maluuna bashiirun |
وَالَّذِينَ يُتَوَفَّوْنَ مِنْكُمْ وَيَذَرُونَ أَزْوَاجًا يَتَرَبَّصْنَ بِأَنْفُسِهِنَّ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا ۖ فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيمَا فَعَلْنَ فِي أَنْفُسِهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
| ||
2.234 | Terjemahan : "Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan istri-istri, (hendaklah para istri itu) menangguhkan dirinya (ber-iddah (selama)) empat bulan sepuluh hari. Kemudian apabila telah habis masa iddahnya, maka tiada dosa bagimu (para wali), memberikan mereka (hak untuk) berbuat terhadap diri mereka (sendiri), menurut yang patut. Allah mengetahui, apa yang kamu perbuat." – (QS.2:234) | ejaan : Waal-ladziina yutawaffauna minkum wayadzaruuna azwaajan yatarabbashna bianfusihinna arba'ata asyhurin wa'asyran fa-idzaa balaghna ajalahunna falaa junaaha 'alaikum fiimaa fa'alna fii anfusihinna bil ma'ruufi wallahu bimaa ta'maluuna khabiirun |
وَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيمَا عَرَّضْتُمْ بِهِ مِنْ خِطْبَةِ النِّسَاءِ أَوْ أَكْنَنْتُمْ فِي أَنْفُسِكُمْ ۚ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ سَتَذْكُرُونَهُنَّ وَلَٰكِنْ لَا تُوَاعِدُوهُنَّ سِرًّا إِلَّا أَنْ تَقُولُوا قَوْلًا مَعْرُوفًا ۚ وَلَا تَعْزِمُوا عُقْدَةَ النِّكَاحِ حَتَّىٰ يَبْلُغَ الْكِتَابُ أَجَلَهُ ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي أَنْفُسِكُمْ فَاحْذَرُوهُ ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ غَفُورٌ حَلِيمٌ
| ||
2.235 | Terjemahan : "Dan tidak ada dosa bagi kamu, (untuk) meminang wanita-wanita itu dengan sindiran, atau kamu menyembunyikan (keinginan mengawini mereka) dalam hatimu. Allah mengetahui, bahwa kamu akan menyebut-nyebut mereka, dalam pada itu, janganlah kamu mengadakan janji kawin dengan mereka, secara rahasia, kecuali sekedar mengucapkan (kepada mereka) perkataan yang ma'ruf. Dan janganlah kamu ber'azam (bertetap hati) untuk ber-aqad nikah, sebelum habis iddahnya. Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui, apa yang ada dalam hatimu; maka takutlah kepada-Nya, dan ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyantun." – (QS.2:235) | ejaan : Walaa junaaha 'alaikum fiimaa 'arradhtum bihi min khithbatinnisaa-i au aknantum fii anfusikum 'alimallahu annakum satadzkuruunahunna walakin laa tuwaa'iduuhunna sirran ilaa an taquuluu qaulaa ma'ruufan walaa ta'zimuu 'uqdatannikaahi hatta yablughal kitaabu ajalahu waa'lamuu annallaha ya'lamu maa fii anfusikum faahdzaruuhu waa'lamuu annallaha ghafuurun haliimun |
لَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِنْ طَلَّقْتُمُ النِّسَاءَ مَا لَمْ تَمَسُّوهُنَّ أَوْ تَفْرِضُوا لَهُنَّ فَرِيضَةً ۚ وَمَتِّعُوهُنَّ عَلَى الْمُوسِعِ قَدَرُهُ وَعَلَى الْمُقْتِرِ قَدَرُهُ مَتَاعًا بِالْمَعْرُوفِ ۖ حَقًّا عَلَى الْمُحْسِنِينَ
| ||
2.236 | Terjemahan : "Tidak ada kewajiban membayar (mahar) atas kamu, jika kamu menceraikan istri-istrimu, sebelum kamu bercampur dengan mereka, dan sebelum kamu menentukan maharnya. Dan hendaklah kamu berikan suatu mut'ah (pemberian) kepada mereka. Orang yang mampu menurut kemampuannya, dan orang yang miskin menurut kemampuannya (pula), yaitu pemberian, menurut yang patut. Yang demikian itu merupakan ketentuan, bagi orang-orang yang berbuat kebaikan." – (QS.2:236) | ejaan : Laa junaaha 'alaikum in thallaqtumunnisaa-a maa lam tamassuuhunna au tafridhuu lahunna fariidhatan wamatti'uuhunna 'alal muusi'i qadaruhu wa'alal muqtiri qadaruhu mataa'an bil ma'ruufi haqqan 'alal muhsiniin(a) |
وَإِنْ طَلَّقْتُمُوهُنَّ مِنْ قَبْلِ أَنْ تَمَسُّوهُنَّ وَقَدْ فَرَضْتُمْ لَهُنَّ فَرِيضَةً فَنِصْفُ مَا فَرَضْتُمْ إِلَّا أَنْ يَعْفُونَ أَوْ يَعْفُوَ الَّذِي بِيَدِهِ عُقْدَةُ النِّكَاحِ ۚ وَأَنْ تَعْفُوا أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۚ وَلَا تَنْسَوُا الْفَضْلَ بَيْنَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
| ||
2.237 | Terjemahan : "Jika kamu menceraikan istri-istrimu, sebelum kamu bercampur dengan mereka, padahal sesungguhnya kamu sudah menentukan maharnya, maka bayarkanlah seper-dua dari mahar yang telah kamu tentukan itu, kecuali jika istri-istrimu itu memaafkan, atau dimaafkan oleh orang yang memegang ikatan nikah (walinya), dan permaafan kamu itu lebih dekat kepada taqwa. Dan janganlah kau melupakan keutamaan di antara kamu. Sesungguhnya, Allah Melihat segala, apa yang kamu kerjakan." – (QS.2:237) | ejaan : Wa-in thallaqtumuuhunna min qabli an tamassuuhunna waqad faradhtum lahunna fariidhatan fanishfu maa faradhtum ilaa an ya'fuuna au ya'fuwal-ladzii biyadihi 'uqdatunnikaahi wa-an ta'fuu aqrabu li-ttaqwa walaa tansawuul fadhla bainakum innallaha bimaa ta'maluuna bashiirun |
حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَىٰ وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ
| ||
2.238 | Terjemahan : "Peliharalah segala shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'." – (QS.2:238) | ejaan : Haafizhuu 'alash-shalawaati wash-shalaatil wustha waquumuu lillahi qaanitiin(a) |
فَإِنْ خِفْتُمْ فَرِجَالًا أَوْ رُكْبَانًا ۖ فَإِذَا أَمِنْتُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَمَا عَلَّمَكُمْ مَا لَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُونَ
| ||
2.239 | Terjemahan : "Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), maka shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kamu telah aman, maka sebutlah Allah (shalatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kamu, apa yang belum kau ketahui." – (QS.2:239) | ejaan : Fa-in khiftum farijaaalan au rukbaanan fa-idzaa amintum faadzkuruullaha kamaa 'allamakum maa lam takuunuu ta'lamuun(a) |
وَالَّذِينَ يُتَوَفَّوْنَ مِنْكُمْ وَيَذَرُونَ أَزْوَاجًا وَصِيَّةً لِأَزْوَاجِهِمْ مَتَاعًا إِلَى الْحَوْلِ غَيْرَ إِخْرَاجٍ ۚ فَإِنْ خَرَجْنَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِي مَا فَعَلْنَ فِي أَنْفُسِهِنَّ مِنْ مَعْرُوفٍ ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
| ||
2.240 | Terjemahan : "Dan orang-orang yang akan meninggal dunia di antaramu, dan meninggalkan istri, hendaklah berwasiat untuk istri-istrinya, (yaitu) diberi nafkah hingga setahun lamanya, dengan tidak disuruh pindah (dari rumahnya). Akan tetapi jika mereka pindah (sendiri), maka tidak ada dosa bagimu, (wali atau waris dari yang meninggal), membiarkan mereka berbuat ma'ruf terhadap diri mereka. Dan Allah Maha Perkasa, lagi Maha Bijaksana." – (QS.2:240) | ejaan : Waal-ladziina yutawaffauna minkum wayadzaruuna azwaajan washii-yatan azwaajihim mataa'an ilal hauli ghaira ikhraajin fa-in kharajna falaa junaaha 'alaikum fii maa fa'alna fii anfusihinna min ma'ruufin wallahu 'aziizun hakiimun |
وَلِلْمُطَلَّقَاتِ مَتَاعٌ بِالْمَعْرُوفِ ۖ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِينَ
| ||
2.241 | Terjemahan : "Kepada wanita-wanita yang diceraikan, (hendaklah diberikan oleh suaminya) mut'ah, menurut yang ma'ruf, sebagai suatu kewajiban bagi orang yang taqwa." – (QS.2:241) | ejaan : Walilmuthallaqaati mataa'un bil ma'ruufi haqqan 'alal muttaqiin(a) |
كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
| ||
2.242 | Terjemahan : "Demikianlah Allah menerangkan kepadamu ayat-ayat-Nya (hukum-hukum-Nya), supaya kamu memahami-nya." – (QS.2:242) | ejaan : Kadzalika yubai-yinullahu lakum aayaatihi la'allakum ta'qiluun(a) |
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ خَرَجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَهُمْ أُلُوفٌ حَذَرَ الْمَوْتِ فَقَالَ لَهُمُ اللَّهُ مُوتُوا ثُمَّ أَحْيَاهُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ
| ||
2.243 | Terjemahan : "Apakah kamu tidak memperhatikan, orang-orang yang keluar dari kampung halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu (jumlahnya), karena takut mati; maka Allah berfirman kepada mereka: 'Matilah kamu', kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya, Allah mempunyai karunia terhadap manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur." – (QS.2:243) | ejaan : Alam tara ilaal-ladziina kharajuu min diyaarihim wahum uluufun hadzaral mauti faqaala lahumullahu muutuu tsumma ahyaahum innallaha ladzuu fadhlin 'alannaasi walakinna aktsarannaasi laa yasykuruun(a) |
وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
| ||
2.244 | Terjemahan : "Dan berperanglah kamu sekalian di jalan Allah, dan ketahuilah sesungguhnya, Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui." – (QS.2:244) | ejaan : Waqaatiluu fii sabiilillahi waa'lamuu annallaha samii'un 'aliimun |
مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
| ||
2.245 | Terjemahan : "Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat-gandakan pembayaran kepadanya, dengan lipat-ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rejeki), dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan." – (QS.2:245) | ejaan : Man dzaal-ladzii yuqridhullaha qardhan hasanan fayudhaa'ifahu lahu adh'aafan katsiiratan wallahu yaqbidhu wayabsuthu wailaihi turja'uun(a) |
أَلَمْ تَرَ إِلَى الْمَلَإِ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ بَعْدِ مُوسَىٰ إِذْ قَالُوا لِنَبِيٍّ لَهُمُ ابْعَثْ لَنَا مَلِكًا نُقَاتِلْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ قَالَ هَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ أَلَّا تُقَاتِلُوا ۖ قَالُوا وَمَا لَنَا أَلَّا نُقَاتِلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَقَدْ أُخْرِجْنَا مِنْ دِيَارِنَا وَأَبْنَائِنَا ۖ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ تَوَلَّوْا إِلَّا قَلِيلًا مِنْهُمْ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ
| ||
2.246 | Terjemahan : "Apakah kamu tidak memperhatikan, pemuka-pemuka Bani Israil, sesudah Nabi Musa, ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: 'Angkatlah untuk kami seorang raja, supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah'. Nabi mereka menjawab: 'Mungkin sekali, jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang'. Mereka menjawab: 'Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari kampung halaman kami dan dari anak-anak kami'. Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, merekapun berpaling, kecuali beberapa orang saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang zalim." – (QS.2:246) | ejaan : Alam tara ilal mala-i min banii israa-iila min ba'di muusa idz qaaluuu linabii-yin lahumuub'ats lanaa malikan nuqaatil fii sabiilillahi qaala hal 'asaitum in kutiba 'alaikumul qitaalu alaa tuqaatiluu qaaluuu wamaa lanaa alaa nuqaatila fii sabiilillahi waqad ukhrijnaa min diyaarinaa waabnaa-inaa falammaa kutiba 'alaihimul qitaalu tawallau ilaa qaliilaa minhum wallahu 'aliimun bizh-zhaalimiin(a) |
وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوتَ مَلِكًا ۚ قَالُوا أَنَّىٰ يَكُونُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ أَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِنَ الْمَالِ ۚ قَالَ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهُ بَسْطَةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ ۖ وَاللَّهُ يُؤْتِي مُلْكَهُ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
| ||
2.247 | Terjemahan : "Nabi mereka mengatakan kepada mereka: 'Sesungguhnya, Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu'. Mereka menjawab: 'Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak'. Nabi (mereka) berkata: 'Sesungguhnya, Allah telah memilihnya menjadi rajamu, dan menganuge-rahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa'. Allah memberikan pemerintahan, kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya, lagi Maha Mengetahui." – (QS.2:247) | ejaan : Waqaala lahum nabii-yuhum innallaha qad ba'atsa lakum thaaluuta malikan qaaluuu anna yakuunu lahul mulku 'alainaa wanahnu ahaqqu bil mulki minhu walam yu'ta sa'atan minal maali qaala innallaha-ashthafaahu 'alaikum wazaadahu basthatan fiil 'ilmi wal jismi wallahu yu'tii mulkahu man yasyaa-u wallahu waasi'un 'aliimun |
وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ آيَةَ مُلْكِهِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ التَّابُوتُ فِيهِ سَكِينَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَبَقِيَّةٌ مِمَّا تَرَكَ آلُ مُوسَىٰ وَآلُ هَارُونَ تَحْمِلُهُ الْمَلَائِكَةُ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
| ||
2.248 | Terjemahan : "Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: 'Sesungguhnya, tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Rabb-mu, dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa oleh malaikat. Sesungguhnya, pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman'." – (QS.2:248) | ejaan : Waqaala lahum nabii-yuhum inna aayata mulkihi an ya'tiyakumuttaabuutu fiihi sakiinatun min rabbikum wabaqii-yatun mimmaa taraka aalu muusa waaalu haaruuna tahmiluhul malaa-ikatu inna fii dzalika li-aayatan lakum in kuntum mu'miniin(a) |
فَلَمَّا فَصَلَ طَالُوتُ بِالْجُنُودِ قَالَ إِنَّ اللَّهَ مُبْتَلِيكُمْ بِنَهَرٍ فَمَنْ شَرِبَ مِنْهُ فَلَيْسَ مِنِّي وَمَنْ لَمْ يَطْعَمْهُ فَإِنَّهُ مِنِّي إِلَّا مَنِ اغْتَرَفَ غُرْفَةً بِيَدِهِ ۚ فَشَرِبُوا مِنْهُ إِلَّا قَلِيلًا مِنْهُمْ ۚ فَلَمَّا جَاوَزَهُ هُوَ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ قَالُوا لَا طَاقَةَ لَنَا الْيَوْمَ بِجَالُوتَ وَجُنُودِهِ ۚ قَالَ الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلَاقُو اللَّهِ كَمْ مِنْ فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ
| ||
2.249 | Terjemahan : "Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: 'Sesungguhnya, Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu (yang) meminum airnya, bukanlah ia pengikutku. Dan barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menciduk-cidukkan tangan, maka ia adalah pengikutku'. Kemudian mereka meminumnya, kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia telah menyebrangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata: 'Tak ada kesanggupan kami pada hari ini, untuk melawan Jalut dan tentaranya'. Orang-orang yang menyakini, bahwa mereka akan menemui Allah, berkata: 'Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit, dapat mengalahkan golongan yang banyak, dengan ijin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar'." – (QS.2:249) | ejaan : Falammaa fashala thaaluutu bil junuudi qaala innallaha mubtaliikum binaharin faman syariba minhu falaisa minnii waman lam yath'amhu fa-innahu minnii ilaa maniightarafa ghurfatan biyadihi fasyaribuu minhu ilaa qaliilaa minhum falammaa jaawazahu huwa waal-ladziina aamanuu ma'ahu qaaluuu laa thaaqata lanaal yauma bijaaluuta wajunuudihi qaalal-ladziina yazhunnuuna annahum mulaaquullahi kam min fi-atin qaliilatin ghalabat fi-atan katsiiratan biidznillahi wallahu ma'ash-shaabiriin(a) |
وَلَمَّا بَرَزُوا لِجَالُوتَ وَجُنُودِهِ قَالُوا رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
| ||
2.250 | Terjemahan : "Tatkala Jalut dan tentaranya telah tampak oleh mereka, merekapun berdo'a: 'Ya Rabb-kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap orang-orang yang kafir'." – (QS.2:250) | ejaan : Walammaa barazuu lijaaluuta wajunuudihi qaaluuu rabbanaa afrigh 'alainaa shabran watsabbit aqdaamanaa wa-anshurnaa 'alal qaumil kaafiriin(a) |
Komentar Kami Moderasi Penuh