Renungan-ketika kematian menghampirimu. Pernahkah kau bayangkan ketika dirimu berada di hadapan kematian ?? Malaikat maut tepat berada di atas kepalamu, nafasmu mulai tidak beraturan, mulut mu terasa terkunci, anggota badan mu mulai lemas dan tak berdaya, matamu terbelalak, di sekitarmu penuh dengn tangis dan air mata, nyawamu sudah di amban kematian,, tetap kau tak dapat mengelak darinya..
Di saat itu, telah datang ketentuan Allah azza wajallah untukmu, nyawamu diangkat ke langit, kebahagiaan atau kesengsaraan yang kita dapat nantinya..
wahai sahabat cendekia, coba kita fikirkan sejenak di saat kematian menghampiri namun keadaan kita masih seperti ini ??
hawa nafsu masih mendominasi hati dan fikiran kita ??
lebih mencintai dunia dan merasa malu atau sombong sujud di hadapan-Nya ??
mengabaikan perintahnya ??
sudah bersyahadat namun tidak taat ??
mungkin dan fikiran maupun hati kita berkata " pastilah aku akan mengucapkan LAA ILAHA ILLALLAH"
wahai sahabat cendekia.. jika engkau masih lalai dari perintah-Nya niscaya engkau akan sulit mengucapkan kalimat itu.
Allah berfirman :
"...Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka,dia berkata : " Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia). agar aku berbuat amal yang shalih terhadap yang telah aku tinggalkan.Sekali-kali tidak.Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja.Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan."
{ QS.Al-Mu'minuun :99-100 }
Tatkala Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berada diambang kematian,tiba-tiba beliau menangis.orang-orang bertanya : " Apa yang membuatmu menangis ? " Beliau menjawab : " Jauhnya perjalanan,sedikitnya perbekalan dan banyaknya aral rintangan.sementara tempat kembali bisa ke Jannah (Syurga) bisa juga ke Naar (neraka)."
Subhanallah !
Kalau salah seorang sahabat mulia Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu saja masih takut dan menangis ketika menghadapi kematian,bagaimana kita yang miskin ilmu,amal dan dzalim ini merasa siap menghadapi kematian ?
Ketahuilah sahabatku bahwa " Rusaknya hati adalah karena merasa aman (dari azab Allah) "
Sahabat CENDEKIA
Teruslah merunduk dalam ketertundukan diri,dalam takutnya diri dalam pengharapan diri akan rahmat ,ridha dan ampunan-Nya.
Komentar Kami Moderasi Penuh