Islam di Nusantara. Perjalanan dakwah islam di nusantara tidak hanya di pulau sumatra dan jawa saja namun terus menyebar ke plosok-plosok pulau yang ada di Indonesia. Berikut ulasan lengkapnya..
Islam di Kalimantan
Para ulama yang berdakwah di pulau Sumatra dan Jawa melahirkan kader-kader dakwah yang terus menerus mengalir. Islam masuk ke Kalimantan atau yang lebih di kenal dengan Borneo kala di kala itu. Di pulau ini, ajaran Islam masuk dari dua pintu atau jalur.
Jalur pertama yang membawa Islam masuk ketah Borneo adalah dari jalur Malaka yang dikenal sebagai Kerajaan Islam setelah Kerajaan Perlak dan Pasai. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis kian membuat dakwah semakin menyebar. Para mubaligh-mubaligh dan komunitas Islam kebanyakan mendiami pesisir Barat Kalimantan
pada jalur lain yang digunakan menyebarkan dakwah Islam adalah para mubaligh yang dikirim dari Tanah Jawa. Ekspidis dakwah ke Kalimantan ini menemui puncaknya saat Kerajaan Demak berdiri. Demak mengirim banyak mubaligh ke negeri ini. Perjalanan dakwah pula yang akhirnya melahirkan Kerajaan Islam Banjar dengan ulama-ulamanya yang besar, salah satunya adalah Syeikh Muhammad Arsyad al Banjari.
Islam di Sulawesi
Ribuan pulau yang ada di indonesia, sejak lama telah menjalin hubungan dari pulau ke pulau. baik atas motivasi ekonomi maupun motivasi politik dan kepentingan kerajaan. Hubungan ini pula yang mengantar dakwah menembus dan merambah Celebes atau Sulawesi, di tanah ini sudah bisa di temui pemukiman Muslim di beberapa daerah. Meski belum terlalu besar, namun jalan dakwah terus berlanjut hingga menyentuh raja-raja di Kerajaan goa, makassar.
Raja Goa pertama yang memeluk Islam adalah Sultan Alaidin al awwal dan Perdana Menteri atau Wazir besarnya, Karaeng Matopa pada tahun I603. Selanjutnya, dakwah Islam telah sampai pula pada ayahanda Sultan Hasanuddin yang bernama Tonigallo dari Sultan Ternate yang lebih dulu memeluk Islam. Namun Tonigallo khawatir jika ia memeluk islam, ia merasa kerajaannya aakan di bawah pengaruh kerajaan Ternate.
Beberapa ulama Kerajaan Goa di masa Sultan Alaidin begitu terkenal karena pemahaman dan aktivitas dakwah mereka. Mereka adalah khatib tunggal, Datuk ri Bandang, datuk Patimang dan Datuk ri Tiro. dapat diketahui dan di lacak dari nama para ulama di atas, yang bergelar datuk-datuk adalah para ulama dan muballigh asal Minangkabau yang menyebarlakan Islam di Makassar.
Pusat-pusat dakwah yang di bangun oleh Kerajaan Goa (Gowa) inilah yang melanjutkan perjalanan wilayah lainnya sampai ke Kerajaan Bugis Wajo, Soppeng, Sidenreng, Tanette, Luwu dan palopo.
Islam di Maluku
Kepulauan Maluku yang terkenal kaya dengan hasil bumi melimpah membuat wilayah ini sejak zaman antik dikenal dan dikunjungi para pedagang seantero dunia. Karena status itu pula Islam lebih dulu mampir ke Maluku sebelum datang ke Makassar dan kepulauan-kepaulauan lainnya.
Kerajaan Ternate adalah kerajaan terbesar di kepulauan ini. Islam masuk ke wilayah ini sejak tahun I440, sehingga saat Portugis mengunjungi Ternate pada tahun I5I2, raja ternate adalah seorang Muslim, yakni Bayang Ullah, Kerajaan lain yang juga menjadi representasi Islam di kepulauan ini adalah kerajaan Tidore yang wilayah teritorialnya cukup luas meliputi sebagian wilayah Halmahera, pesisir Barat kepulauan Papua dan sebagian kepulauan Seram
Ada juga Kerajaan Bacan. Raja Bacan pertama yang memeluk Islam adalah Raja Zainulabidin yang bersyahadat pada tahun 1521. Di tahun yang sama berdiri pula Kerajaan Jailolo yang juga dipengaruhi oleh ajaran-ajaran Islam dalam pemerintahannya. Islam Papua Beberapa kerajaan di kepulauan Maluku yang wilayah teritorialnya sampai di pulau Papua menjadikan Islam masuk pula di pulau Cendrawasih ini. Banyak kepala-kepala suku di wilayah Waigeo, Misool dan beberapa daerah lain yang di bawah administrasi pemerintahan kerajaan Bacan. Pada periode ini pula, berkat dakwah yang dilakukan kerajaan Bacan, banyak kepala-kepala suku di Pulau Papua memeluk Islam. Namun, dibanding wilayah lain, perkembangan Islam di pulau hitam ini bisa dibilang tak terlalu besar. Islam Nusa Tenggara Islam masuk ke wilayah Nusa Tenggara bisa dibilang sejak awal abad ke-16. Hubungan Sumbawa yang baik dengan Kerajaan Makassar membuat Islam turut berlayar pula ke Nusa Tenggara. Sampai kini jejak Islam bisa dilacak dengan meneliti makam seorang mubaligh asal Makassar yang terletak di kota Bima. Begitu juga dengan makam Sultan Bima yang pertama kali memeluk Islam. Bisa disebut, seluruh penduduk Bima adalah para Muslim sejak mula. Selain Sumbawa, Islam juga masuk ke Lombok. Orang-orang Bugis datang ke Lombok dari Sumbawa dan mengajarkan Islam di sana. Hingga kini, beberapa kata di suku-suku Lombok banyak kesamaannya dengan bahasa Bugis. Dengan data dan perjalanan Islam di atas, sesungguhnya bisa ditarik kesimpula, bahwa Indonesia adalah negeri Islam. Bahkan, lebih jauh lagi, jika dikaitkan dengan peran Islam di berbagai kerajaan tersebut di atas, Indonesia telah memiliki cikal bakal atau embrio untuk membangun dan menjadi sebuah negara Islam. (Oleh: Herry Nurdi/Sabili) |
Komentar Kami Moderasi Penuh