Kematian atau ajal adalah akhir dari kehidupan, yaitu ketiadaan nyawa dalam organisme biologis. Semua makhluk hidup pada akhirnya akan mati secara permanen, baik karena penyebab alami seperti penyakit atau karena penyebab tidak alami seperti kecelakaan dan lain sebagainya.
Sesungguhnya kematian merupakan misteri bagi manusia. Tak seorang pun yang tahu kapan datangnya. Namun satu kepastian bahwa ajal seseorang sudah tercatat di Laut Mahfudz sebelum manusia itu diciptakan. Maka ketika seseorang sudah tiba ajalnya, maka tidak bisa di majukan waktunya ataupun di mundurkan waktunya.
Sebagaimana Allah Ta'Ala berfirman :
"Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu, maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkanya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya" ( QS. Al-A'raf : 34 )
Setelah Kematian maka Kesempatan untuk beramal telah habis. Manusia akan mendapatkan balasan sesuai dengan amal-amal perbuatannya. Dan ketika sudah hari berbangkit, manusia akan mempertanggungjawabkan segala amal yang telah ia kerjakan di hadapan Allah Subhanallah Wataalah.
➡️ Penyebab Penyebab Kematian
👉 Seiring penuaan usia makhluk hidup, tubuh mereka akan perlahan-lahan mulai berhenti bekerja
👉 Jika tubuh tidak mampu melawan penyakit, atau tidak dapat di obati
👉 Kecelakaan seperti tenggelam, tertabrak, terjatuh dari ketinggian dan lain lain
👉 Lingkungan dengan suhu yang sangat dingin atau yang terlalu panas
👉 Pendarahan yang di akibatkan dengan luka yang parah
👉 Kekurangan makanan, air, udara dan perlindungan
👉 Diserang dan di makan (pembunuhan).
👉 Infeksi dari gigitan hewan berbisa maupun hewan yang terinfeksi virus berbahaya.
👉 Kematian pada saat tidak terbangun dari tidur
👉 Kematian sebelum lahir
👉 Melakukan kejahatan sehingga mendapat hukuman di jatuhkan hukuman dari pengadilan.
➡️ Mati mendadak marak terjadi di akhir zaman
Kita berada di akhir zaman, banyak terjadi kematian mendadak, memang itu merupakan salah satu tanda-tanda kiamat. Sebagaimana disebutkan di dalam sebuah hadits :
Dari Anas bin Malik, dia meriwayatkan dari Nabi Shalallahu alaihi wasallam, beliau Shalallahu alaihi wasallam bersabda : di antara dekatnya hari kiamat, hilal akan terlihat nyata sehingga di katakan 'ini tanggal dua', mesjid-mesjid akan di jadikan jalan-jalan, dan munculnya (banyaknya( kematian mendadak. HR. Thabrani dalam Al-Mu'jamush Shaghir (2/261, no 1132)
Kenyataanya dihadapan kita, sabda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam tersebut di zaman sekarang ini benar-benar nyata di hadapan kita. Seseorang yang sehat, kemudian mati tiba-tiba. Orang menyebutnya dengan "serangan jantung". Berapa banyak yang sedang berolahraga dengan maksud untuk meningkatkan kesehatan, namun justru kematian tiba-tiba datang mendatanginya ketika berolahraga. Semua ini adalah fenomena yang telah di sampaikan oleh Rasulullah.
➡️ Maksud kematian mendadak
Banyak sebab kematian, tapi kematian itu tetap satu. Hal ini menunjukkan bahwa kematian memiliki sebab, seperti sakit, kecelakaan, atau bunuh diri dan lain sebagainya. Sedangkan kematian yang tanpa didahului sebab itulah maksud dari kematian yang mendadak yang tidak di prediksi sebelumnya.
Seiring kemajuan ilmu kedokteran, manusia bisa menyingkap tentang sebab kematian seperti kanker, endemik, atau penyakit menular. Penyakit ini mengisyaratkan dekatnya dengan kematian. Tetapi sebab yang utama adalah mandeknya jantung secara tiba-tiba yang datang tanpa memberi peringatan.
Para Ulama mendefinisikan kematian mendadak sebagai kematian tak terduga yang terjadi dalam waktu yang singkat dan salah satu kasusnya adalah seperti yang di alami orang yang terkenal serangan jantung.
Imam Bukhari dalam Sahihnya membuat sebuah bab tentang "Bab kematian yang datang tiba-tiba", kemudian beliau menyebutkan Hadits Sa'ad bin Ubaidah ketika berkata kepada Nabi Shalallahu alaihi wasallam,
"Sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia secara mendadak dan aku yakin seandainya ia berbicara sebelum itu, pastilah dia ingin bersedekah. Maka dari itu, apakah dia akan mendapat pahala apabila jika aku bersedekah untuknya ?" (muttafaq alaihi).
➡️ Kematian mendadak dalam pandangan Ulama
Sebagian ulama salaf tidak menyukai kematian yang datang secara mendadak, karena di khawatirkan tidak memberi kesempatan seseorang untuk meninggalkan wasiat dan mempersiapkan diri untuk bertaubat dan melakukan amal-amal shalihah lainnya.
Ketidak sukaan terhadap kematian mendadak ini di nukil Imam Ahmad dan sebagian ulama madzhab Syafi'i. Imam Nawawi menukil bahwa sejumlah sahabat Nabi Shalallahu alaihi wasallam dan orang shalih meninggal secara mendadak. An Nawawi mengatakan :
"Kematian mendadak itu disukai oleh pada Muqarrabin (orang - orang yang senantiasa menjaga amal kebaikan karena merasa diawasi oleh Allah)". Fathul Bari III/245
Terdapat keterangan yang mengatakan bahwa kematian mendadak bagi seorang Mukmin tidak pantas di cela. Dari Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu Anhu, dia berkata :
''kematian mendadak merupakan keinginan bagi mukmin dan kemurkaan atas orang-orang kafir".
Lafadz lain, Abi Syaibah berkata :
"Kematian mendadak merupakan istirahat (ketenangan) bagi seorang mukmin dan kemurkaan atas orang kafir". HR. Abdul Razaq dalam Al Mushannaf no 6776, Al Thabrani dalam Al Mu'jam alKabir no 8865.
Dari aisyah Radiiyallah anha, berkata :
"Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam mengenai kematian yang datang tiba-tiba, lalu beliau menjawab,
"Itu merupakan kenikmatan bagi seorang mukmin dan merupakan bencana bagi orang-orang jahat". HR. Ahmad 25042, Al Baihaqi dalam Syu'ab Al Iman no 10218, dan Syaikh Al Albani mendhaifkannya.
Kematian mendadak yang dialami seorang mukmin adalah kebaikan baginya. Dia merdeka dari hiruk pikuk dunia yang melelahkan dan terbebas dari fitnah dunia. Sedangkan kematian bagi yang dialami orang yang tidak beriman merupakan bencana dan awal mulai azab dari Allah.
🕵️ :
https://ibh3.wordpress.com/2013/04/28/kematian-mendadak-menurut-al-quran-dan-hadits/
https://almanhaj.or.id/4128-awas-kematian-mendadak.html
Mati mendadak menurut Islam |
Sebagaimana Allah Ta'Ala berfirman :
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
"Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu, maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkanya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya" ( QS. Al-A'raf : 34 )
Setelah Kematian maka Kesempatan untuk beramal telah habis. Manusia akan mendapatkan balasan sesuai dengan amal-amal perbuatannya. Dan ketika sudah hari berbangkit, manusia akan mempertanggungjawabkan segala amal yang telah ia kerjakan di hadapan Allah Subhanallah Wataalah.
➡️ Penyebab Penyebab Kematian
👉 Seiring penuaan usia makhluk hidup, tubuh mereka akan perlahan-lahan mulai berhenti bekerja
👉 Jika tubuh tidak mampu melawan penyakit, atau tidak dapat di obati
👉 Kecelakaan seperti tenggelam, tertabrak, terjatuh dari ketinggian dan lain lain
👉 Lingkungan dengan suhu yang sangat dingin atau yang terlalu panas
👉 Pendarahan yang di akibatkan dengan luka yang parah
👉 Kekurangan makanan, air, udara dan perlindungan
👉 Diserang dan di makan (pembunuhan).
👉 Infeksi dari gigitan hewan berbisa maupun hewan yang terinfeksi virus berbahaya.
👉 Kematian pada saat tidak terbangun dari tidur
👉 Kematian sebelum lahir
👉 Melakukan kejahatan sehingga mendapat hukuman di jatuhkan hukuman dari pengadilan.
➡️ Mati mendadak marak terjadi di akhir zaman
Kita berada di akhir zaman, banyak terjadi kematian mendadak, memang itu merupakan salah satu tanda-tanda kiamat. Sebagaimana disebutkan di dalam sebuah hadits :
Dari Anas bin Malik, dia meriwayatkan dari Nabi Shalallahu alaihi wasallam, beliau Shalallahu alaihi wasallam bersabda : di antara dekatnya hari kiamat, hilal akan terlihat nyata sehingga di katakan 'ini tanggal dua', mesjid-mesjid akan di jadikan jalan-jalan, dan munculnya (banyaknya( kematian mendadak. HR. Thabrani dalam Al-Mu'jamush Shaghir (2/261, no 1132)
Kenyataanya dihadapan kita, sabda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam tersebut di zaman sekarang ini benar-benar nyata di hadapan kita. Seseorang yang sehat, kemudian mati tiba-tiba. Orang menyebutnya dengan "serangan jantung". Berapa banyak yang sedang berolahraga dengan maksud untuk meningkatkan kesehatan, namun justru kematian tiba-tiba datang mendatanginya ketika berolahraga. Semua ini adalah fenomena yang telah di sampaikan oleh Rasulullah.
➡️ Maksud kematian mendadak
Banyak sebab kematian, tapi kematian itu tetap satu. Hal ini menunjukkan bahwa kematian memiliki sebab, seperti sakit, kecelakaan, atau bunuh diri dan lain sebagainya. Sedangkan kematian yang tanpa didahului sebab itulah maksud dari kematian yang mendadak yang tidak di prediksi sebelumnya.
Seiring kemajuan ilmu kedokteran, manusia bisa menyingkap tentang sebab kematian seperti kanker, endemik, atau penyakit menular. Penyakit ini mengisyaratkan dekatnya dengan kematian. Tetapi sebab yang utama adalah mandeknya jantung secara tiba-tiba yang datang tanpa memberi peringatan.
Para Ulama mendefinisikan kematian mendadak sebagai kematian tak terduga yang terjadi dalam waktu yang singkat dan salah satu kasusnya adalah seperti yang di alami orang yang terkenal serangan jantung.
Imam Bukhari dalam Sahihnya membuat sebuah bab tentang "Bab kematian yang datang tiba-tiba", kemudian beliau menyebutkan Hadits Sa'ad bin Ubaidah ketika berkata kepada Nabi Shalallahu alaihi wasallam,
"Sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia secara mendadak dan aku yakin seandainya ia berbicara sebelum itu, pastilah dia ingin bersedekah. Maka dari itu, apakah dia akan mendapat pahala apabila jika aku bersedekah untuknya ?" (muttafaq alaihi).
➡️ Kematian mendadak dalam pandangan Ulama
Sebagian ulama salaf tidak menyukai kematian yang datang secara mendadak, karena di khawatirkan tidak memberi kesempatan seseorang untuk meninggalkan wasiat dan mempersiapkan diri untuk bertaubat dan melakukan amal-amal shalihah lainnya.
Ketidak sukaan terhadap kematian mendadak ini di nukil Imam Ahmad dan sebagian ulama madzhab Syafi'i. Imam Nawawi menukil bahwa sejumlah sahabat Nabi Shalallahu alaihi wasallam dan orang shalih meninggal secara mendadak. An Nawawi mengatakan :
"Kematian mendadak itu disukai oleh pada Muqarrabin (orang - orang yang senantiasa menjaga amal kebaikan karena merasa diawasi oleh Allah)". Fathul Bari III/245
Terdapat keterangan yang mengatakan bahwa kematian mendadak bagi seorang Mukmin tidak pantas di cela. Dari Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu Anhu, dia berkata :
''kematian mendadak merupakan keinginan bagi mukmin dan kemurkaan atas orang-orang kafir".
Lafadz lain, Abi Syaibah berkata :
"Kematian mendadak merupakan istirahat (ketenangan) bagi seorang mukmin dan kemurkaan atas orang kafir". HR. Abdul Razaq dalam Al Mushannaf no 6776, Al Thabrani dalam Al Mu'jam alKabir no 8865.
Dari aisyah Radiiyallah anha, berkata :
"Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam mengenai kematian yang datang tiba-tiba, lalu beliau menjawab,
"Itu merupakan kenikmatan bagi seorang mukmin dan merupakan bencana bagi orang-orang jahat". HR. Ahmad 25042, Al Baihaqi dalam Syu'ab Al Iman no 10218, dan Syaikh Al Albani mendhaifkannya.
Kematian mendadak yang dialami seorang mukmin adalah kebaikan baginya. Dia merdeka dari hiruk pikuk dunia yang melelahkan dan terbebas dari fitnah dunia. Sedangkan kematian bagi yang dialami orang yang tidak beriman merupakan bencana dan awal mulai azab dari Allah.
🕵️ :
https://ibh3.wordpress.com/2013/04/28/kematian-mendadak-menurut-al-quran-dan-hadits/
https://almanhaj.or.id/4128-awas-kematian-mendadak.html
Komentar Kami Moderasi Penuh